Kejora
Tentang Kejora
Terjejak
|
Matahari - Kejora
"Bahkan Langit dan Bumi pun bisa bersatu di cakrawala."
Pejalan Larut dan Kejora Jingga | Kamis, Januari 01, 2009 |
Filed under:
puisi matahari
|
disinggahinya setiap kota dalam derau sunyi
menatih lelangkah lengang remang persimpangan
membaca reraut kusut pintu-pintu toko
dan sisa debu di bibir aspal yang mendingin
ada luka yang tak pernah sembuh di punggungnya
jemari kaki yang khusyuk menjejaki tanda-tanda
digenggamannya angin yang mendesis resah
seresah jiwanya membaca peta dan arah
ia ingat kecup yang selalu ia bawa di keningnya
ia ingat baris-baris doa di telapak tangannya
dan butiran tasbih di setiap saku bajunya
dari kota ke kota ia mencari setengah jiwanya
yang pernah dibisikkan malaikat di telinga mungilnya
sebelum ia dilahirkan ke dunia
dari waktu ke waktu ia mencari separuh hatinya
yang telah dibawa malaikat dari hati kecilnya
demi kelahiran sosok bidadari surga
selalu ia mengawali langkah di permulaan senja
ketika kejora membiaskan jingga cakrawala
menghantar pesta pora bintang di hamparan langit
semarak tanda penunjuk arah dan peta
selalu ia singgah pada permulaan fajar
ketika kejora membiaskan jingga cakrawala
membuka tirai-tirai cahaya di ufuk timur
penanda harapan dan mimpi yang terlahir kembali
sampai saatnya tiba
pejalan larut meniti jembatan cahaya
menjemput kejora jingga di istana senja
Matahari, 311208
0 komentar:
Posting Komentar